Sementara, kegiatan resepsi diplomatik berlangsung pada 7 November.
“Dalam resepsi diplomatik tersebut kami menampilkan seni budaya dari ranah minang. Seperti tari-tarian, nyanyi-nyanyian hingga kuliner khas sumbar,” ucap Emma Yohanna didampingi Ketua RGI, Agung Hariyona.
Mereka membawa berbagai macam peralatan penunjang pertunjukan. Salah satunya pakaian daerah. Selama disana rombongan pun memperkenalkan kuliner khas Sumbar.
Emma Yohanna berharap kedatangan mereka ke Kuwait memberikan dampak positif untuk pendidikan, perdagangan maupun dunia kerja.
“Di masa lalu, Kuwait cukup banyak memberikan beasiswa kepada mahasiswa dan siswa ada di Sumbar khususnya pesantren. Begitu pula untuk tenaga kerjanya. Sekarang mereka membutuhkan tenaga kerja seperti perawat. Mudah-mudahan dari Sumbar banyak berminat,” ucap Emma Yohanna.
RGI merupakan wadah pengembangan diri buat anak-anak muda atau milenial di Sumbar. Mulai dari seni, budaya, softskill, sosial kemanusiaan dan banyak lagi. RGI tidak hanya belajar tentang seni tari, seni musik, seni peran ataupun konten kreator.
Tapi juga bakal berproses dalam pengembangan soft skill, karakter building, project sosial, bahkan terlibat dalam kegiatan-kegiatan kemanusiaan tanggap darurat bencana dan lainnya. (***)